Antara Derajat di Mata ALLAH dengan Derajat di mata Manusia


Hidup ini memang Ujian Iman bagi kita. Kadang terasa sulit, kadang terasa begitu mudah. Seperti juga kehidupan bermasyarakat di dunia ini. Kadang terasa sulit, kadang mudah. Apalagi, bila menyangkut yang namanya pekerjaan dan uang.

Bila mendapat cerita dari banyak orang, ketika ada seseorang yang ingin daftar sebagai Pegawai, Penegak hukum, Pejabat, maupun yang lain, tapi harus membayar sekian juta rupiah lebih dulu, inilah yang harus kita cermati.

Betapa tidak mungkin akhirnya banyak pegawai yang korupsi, banyak juga penegak hukum yang akhirnya mencari uang dimana-mana dengan hasil tilang kendaraan atau permasalahan masyarakat. Sebab, ketika daftar pun telah ditarget sekian juta rupiah, maka dalam pekerjaannya pun akhirnya hanya difikir soal uang, bagaimana dapat penggantinya yang jauh lebih banyak.

Pekerjaan yang awalnya dipandang sebagai pengabdian akhirnya hanya berakhir sebagai formalitas untuk mendapatkan uang.

Kehidupan ini pun semakin tahun, semakin canggih. Akhirnya banyak manusia yang ingin hidup mewah dan ditemani fasilitas dunia yang serba canggih.

Kekuasaan dan jabatan dianggap jalan yang mudah untuk mendapatkan itu semua (uang dan fasilitas dunia), akhirnya juga sikut sana-sikut sini untuk mendapatkan posisi yang tinggi dalam pekerjaan.

Ini sudah ditanamkan, bahkan ketika dalam masa kuliah pun sudah diajari 'perplocoan' atau ospek dimana yang berkuasa memang bisa seenaknya memperbudak bawahannya.

Jadilah mengejar derajat di hadapan manusia semakin dicari, daripada Mengejar Derajat di Hadapan ALLAH Yang Maha Kuasa, Pemilik Kehidupan ini.

Mengejar derajat di mata manusia akhirnya lupa bahwa semua ini bukan milik kita.

Semuanya kan milik ALLAH, bahkan uang yang sekarang ada dalam dompet kita. Itu semua pada hakikatnya bukan milik kita, dan merupakan amanat bagaimana kita menjalankan tugas hidup ini. Membuktikan Keimanan dan Ketaqwaan kita kepada ALLAH.

Bila ada yang bertanya, lantas apakah kita tidak boleh mengejar derajat di mata manusia ?

Sebenarnya, itu sama halnya dengan pertanyaan apakah kita boleh mencari uang di dunia ini ?

Urusan dunia itu ya.. penting, sebab kita memang sedang hidup di dunia. Namun, pada hakikatnya hidup ini adalah sebuah jembatan menuju akhirat. Jadi, ketika ada yang bertanya lagi penting mana dunia dan akhirat ?

Itu sama saja dengan bertanya penting mana jembatan dengan jalan penghujung yang ada di depannya ? padahal seseorang sudah berada di atas jembatan itu. Jadi memang tidak ada pilihan selain kita melakukan perjalanan hidup ini sebaik-baiknya. Meski kadang terasa sulit, itulah sebabnya mengapa kita tidak boleh melupakan ALLAH. Agar kita selalu bisa berdo'a, beribadah, dan diberikan Hidayah dan Pertolongan Oleh ALLAH.

Ketika seseorang bekerja dan selalu berusaha menghargai manusia yang lain, serta bekerja yang benar, melalui proses yang benar, tanpa uang yang tidak halal seperti uang suap, dll, maka seseorang tersebut telah berusaha Mengejar Derajat di Hadapan ALLAH dan pada akhirnya ALLAH lah.. Yang Akan Memberikan derajat yang mulia juga dihadapan manusia.

Ingat, derajat kita di hadapan manusia menurut versi kita tentu saja tidak sama pengertiannya dengan Versi Menurut ALLAH.. hehe.. Oleh sebab itu marilah kita semua belajar bagaimana sih, kehidupan ini, khususnya penulis sendiri, agar kita semua bersama-sama termasuk Orang-orang Pilihan di Hadapan ALLAH... Amiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penciptaan Manusia Menurut Alquran

Istighfar